Detail Berita

TEMANGGUNG — Lomba Video Konten Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Temanggung berhasil melahirkan prestasi sekaligus inspirasi bagi dunia pendidikan. Salah satunya diraih oleh Gati Destiyani, S.Pd, guru asal Kabupaten Temanggung, yang berhasil meraih Juara 2 tingkat Kabupaten Temanggung serta Juara Favorit tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Gati mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya atas capaian tersebut. Menurutnya, lomba video konten literasi tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana kolaboratif untuk memajukan budaya baca di tengah masyarakat. Video yang dihasilkan mampu memantik diskusi positif di lingkungan sekolah dan komunitas guru, serta mendorong siswa untuk lebih tertarik membaca buku yang direkomendasikan.

Meskipun pelaksanaan lomba video konten literasi sudah dilaksanakan pada bulan maret lalu, dampak dan manfaatnya masih terasa hingga kini. Dari sisi sosial, kegiatan ini memperluas jejaring profesional dengan sesama guru, pegiat literasi, dan juri dari berbagai daerah. Sementara dari sisi budaya, video tersebut berkontribusi dalam memperkenalkan budaya membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan relevan bagi generasi digital.

Selain itu, lomba ini juga menjadi sarana pengembangan diri, khususnya dalam meningkatkan kreativitas, keterampilan teknis pembuatan video, serta kepercayaan diri untuk terus berkarya. Keberhasilan tersebut mendorong Gati untuk terus mengembangkan video konten literasi dengan konsep yang lebih kreatif dan interaktif agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Gati juga menegaskan peran penting perpustakaan sebagai sumber referensi. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat mencari bahan bacaan literasi, tetapi juga rujukan untuk mempelajari teknik videografi, storytelling, dan pemasaran digital guna menghasilkan konten yang lebih profesional dan berdampak.

Melalui lomba ini, Dinpusip Kabupaten Temanggung berharap semakin banyak pendidik dan masyarakat yang terlibat aktif dalam gerakan literasi, sekaligus menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat. (Asv)